Minggu, 10 April 2011

Puasa Memberikan 3 Kekuatan


Ibadah puasa adalah ibadah yang diwajibkan oleh Allah s.w.t  kepada umat muslim. Puasa secara umum berarti menahan rasa lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.  Hakikat puasa dari segi tinjauanya :
1.     Dari segi medis, puasa dapat menolak penyakit
2.     Dari segi spiritual, puasa memberikan 3 kekuatan sekaligus
3 kekuatan inilah yang menjadi modal seseorang untuk menghadapi berbagai macam kondisi/ situasi dalam hidupnya.

·        Sabar
Seperti Firman Allah s.w.t dalam QS. Al-Baqarah : 153 ,
2:153

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
            Di bulan Ramadhan ini, umat islam merasakan yang namanya rasa lapar dan dahaga. Ia meninggalkan semua kenikmatan yang biasa ia lakukan di siang hari. Ia bersabar terhadap semua larangan puasa dengan senang hati. Bukan lantaran takut dipenjara, disiksa, takut miskin ataupun lain nya.
            Saya ambil contoh perbandingan antara tentara non-muslim dan muslim. Tentara non-muslim yang sehari-harinya tidak pernah berpuasa mustahil bias bertahan apabila ia diblokade musuh dalam waktu yang sangat lama dan kontak dengan komandan nya terputus. Sementara hal tersebut tidak berlaku bagi tentara islam yang sudah terbiasa berpuasa selama sebulan, bahkan  lebih. Dapat kita saksikan  bahwa ketika perang dunia ke 2 orang orang yang tidak kenal puasa tidak terbiasa ketika dirinya tersungkur ke tanah, dan tidak diberikan makanan selama ber bulan-bulan. Sebaliknya orang orang yang terbiasa berpuasa sanggup bersabar menahan lapar sehingga orang lain pun salut kepadanya.
            Sabar terhadap musibah adalah kekuatan rohani dan senjata yang paling canggih yang harus dimiliki setiap umat yang ingin berjuang meraih kemenangan. Dan sabar terhadap larangan termasuk unsure terpenting bagi pasukan perang untuk mengalahkan musuhnya. Kita semua tahu , bahwa saat ini yang menjadi masalah bagi petinggi militer adalah persediaan perbekalan dan hiburan apabila tentara mereka bertugas untuk jangka waktu yang sangat lama. Tentang perbekalan, tentara islma dalah profil yang tidak melihat kenikmatan itu hanya terletak pada makana dan minuman saja, tapi kenikmatan itu ketika mereka  mati syahid yang merupakan kunci untuk masuk syurga. Bagi mereka makanan hanyalah pengganjal perut dan penguat jasmani. Dan jika mereka tidak mendapatkan makanan mereka menganggap nya sedang berada di bulan Ramadhan.
            Tentang hiburan, tentara islam berada di puncak kekuatan spiritual, kebeningan hati, dan ketinggian akhlak. Hiburan hati dan jiwa mereka ada dalam beribadah. Mereka menguatkan hati dan meningkatkan semangat tempurnya  dengan beribadah pada malam hari menjelang subuh. Mereka bangkit dari tidurnya pada malam hari untuk bertahajud, membaca Al-qur’an dan mendalami ilmu agama. Disitulah mereka menemukan kekuatan spiritual dan ketenangan hati. Seperti firman Allah s.w.t dalam QS. Al-Israa’ : 78-79 ,
17:78

Artinya : Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
17:79
Artinya : Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
            Pedang tajam, panah lurus,  dan kuda cekatan adalah senjata mereka ketika berperang semenjak habis subuh sampai mau maghrib. Setelah shalat isya mereka beristirahat, dan beberapa jam kemudian bangun , untuk kembali menghadap Allah s.w.t . itulah rahasia bagaimana kekalahan tentara romawi dan Persia ketika mental tempurnya turun, jiwanya kosong dan hampa dari sinar semangat semangat spiritual yang sangat mulia.

·        Taat
Kaum muslimin berpuasa di bulan ramadhan , meninggalkan makan, minum  dan kebiasaan lainya , karena mentaati perintah Allah s.w.t dan rasul-Nya. Dalam hal ini. Mereka tidak peduli  apakah ia akan sengsara  ataupun menderita. Cukup baginya,ia yakin Allah s.w.t sebagai tuhan nya , Rasulullah sebagai nabi dan pemimpin nya. Ia berikrar di hadapan Allah bahwa ia masuk islam untuk mendengar dan taat pada saat suka dan duka , kaya dan miskin.
·        Teratur
Di bulan Ramadhan , kaum muslimin makan dan minum. Tidur, dan angun dengan teratur. Masyarakat islam di bulan ramadhan adalah masyarakat teladan dalam keteraturan. Anggota masyarakatnya sama sama merasakan lapar di siang hari, sama sama  menyiapkan diri berbuka puasa ketika maghrib tiba, shalat isya             dan tarawih berjamaa’h  dan juga subuh berjamaa’h. Itulah keteraturan dan kedisiplinan yang tiada taranya disbanding umat lain nya. Kita tidak membedakan yang kaya dan mislin, tua dan muda yang berilmu dan awam, pemimpin nya dan rakyat karena semua nya bersaudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar