Sebagai orang muslim, kita disunahkan untuk bersedekah. Apa itu sedekah ? asal kata bahasa Arab
shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada
orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah
tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai
kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Dengan kata lain,
sedekah itu membina hubungan dua arah, vertikal dan horizontal. Membina
hubungan vertikal adalah sedekah itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas
rezeki yang telah Allah berikan, atau meningkatkan hablumminallah ( hubungan
antar manusia dengan Allah ). Sedangkan, membina hubungan horizontal adalah
sedekah yang diberikan akan menciptakan sebuah ukhuwah baru antara yang
memberi dengan yang diberi.
Sedekah bisa berupa dua bentuk, materi dan nonmateri. Sedekah
berupa materi adalah sedekah dengan menggunakan uang atau suatu barang, seperti
hal nya kita bersedekah kepada pengemis, bersedekah di mesjid, dan lainnya.
Sedangkan, sedekah berupa non materi adalah sedekah bukan dalam bentuk uang atau
barang ( materi ). Sedekah nonmateri seperti halnya menahan diri dari
kejahatan, memberi senyuman kepada orang lain, mengajak orang lain dalam
kebaikan, memberi tumpangan kendaraan kepada orang lain, membantu orang yang
sudah tua menyeberang jalan, dan lainnya.
Sedekah itu mudah bukan? Islam tidak pernah memberatkan umatnya
untuk bersedekah. Walaupun kita bersedekah dengan nominal kecil pun, jika kita
ikhlas, di mata Allah nilainya sangat besar. Sesungguhnya ketika bersedekah
yang menjadi intisari adalah keikhlasannya, bukan nominalnya. Bahkan, ketika
seorang muslim tidak memiliki harta untuk disedekahkan, dia masih bisa
bersedekah dengan perbuatan dan hatinya.
Sedekah juga tidak akan pernah mengurangi harta dari seseorang.
Mengapa demikian? Sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an, Q.S
Al-Baqarah : 261,
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Di dalam ayat itu Allah
menjanjikan ganjaran pahala berlipat ganda bagi orang yang bersedekah.
Di dalam ayat lain, Allah kembali menegaskan bahwa sedekah yang kita lakukan
tidak akan pernah menimbulkan kerugian,
“Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah
niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan).” ( Q.S Al-Anfaal : 60 )
Sedekah juga
memiliki implikasi dalam kegiatan ekonomi. Secara sederhana, dampak dari
sedekah yang dilakukan dapat dilihat dari hubungan positif dengan kenaikan GDP
nasional. Ketika seseorang memberi sedekah, maka si-penerima sedekah tersebut
akan bertambah pendapatannya. Meningkatnya pendapatan akan menyebabkan konsumsi
menjadi meningkat. Peningkatan konsumsi inilah yang akan membuat GDP nasional
menjadi naik. Hal ini sesuai dengan tujuan lain sedekah, yaitu terciptanya
sebuah kemaslahatan atau kesejahteraan.
Muhammad Ariqy Raihan,
Pundi Ashnaf SES-C
Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Tulisan ini sudah pernah dimuat di majalah SHREC ( Sharia Economic ) Magazine IPB