Rabu, 20 Mei 2015

Menyongsong Pariwisata Berbasiskan Syariah



            Indonesia merupakan salah satu negara yang  terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil. Indonesia juga memiliki wilayah yang sangat luas. Luas wilayah ini disertai dengan keindahan alam yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau tersebut menyimpan keindahan alamnya masing-masing dan juga khas tersendiri. Keunikan dan keindahan alam yang dimilikinya,menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan turis ketika hendak berlibur. Salah satu daerah yang saat ini telah populer di dunia adalah Bali.
Status Indonesia yang merupakan negara maritim, karena luas lautnya, menjadikan pantai Indonesia menjadi salah satu situs wisata paling favorit bagi seluruh turis yang berkunjung. Pariwisata itu sendiri memiliki definisi yang cukup luas. Industri-industri yang termasuk di dalamnya seperti halnya Hotel, Tempat wisata (outdoor/indoor),
Dalam Ekonomi Islam, pariwisata termasuk salah satu sektor yang dilakukan kajian mengenainya. Potensi alam yang ada di Indonesia sangat luar biasa dan terbukti mampu menarik minat turis dari seantero dunia. Namun, pengelolaan pariwisata masih dilakukan secara konvensional. Sektor-sektor terkait dengan industri pariwisata belum dikelola secara syariah sepenuhnya. Padahal, menurut data Kementrian Pariwisata, sektor ini mampu menyumbangan devisa bagi pemasukan negara sebesar 10 juta dollar US. Nilai ini menjadikan sektor pariwisata berada di urutan keempat dari sektor-sektor yang menyumbangkan devisa bagi negara.
Kementrian Pariwisata mencatat ada sekitar 723 ribu turis yang berkunjung ke Indonesia tahun 2015 ini. Angka tersebut merupakan potensi yang luar biasa dan harus dioptimalkan. El-ayyubi (2015) dalam kajian mengenai pariwisata syariah yang diadakan oleh Ekonomi Syariah IPB, mengatakan bahwa ada lima poin utama dalam Islam memandang pariwisata: sesuai dengan konsep maqashid syariah, baik dan halal, memiliki etika, memahami fiqh prioritas (Dharuriyah,Hajyat, dan Tahsiniyat), dan profesional bagi manajemen wisata. Maqashid syariah merupakan lima buah poin yang menjadi maksud atau tujuan seorang manusia, termasuk dalam hal ekonomi. Poin-poin inipun merepresentasikan nilai-nilai yang dijunjung Islam dalam pariwisata.
Kebijakan baru BI no.17 yang diterbitkan bulan Maret lalu, yakni kewajiban penggunaan mata uang Rupiah untuk seluruh transaksi yang dilakukan berupa ekspor,impor, atau lainnya dalam wilayah NKRI, bisa menjadi salah satu penunjang yang baik dalam industri pariwisata syariah. Banyaknya turis mancanegara yang datang dengan mata uang asing, dollar umumnya, turut berperan penting dalam kuat atau lemahnya nilai rupiah di Indonesia. Sebagai contoh, di Bali sebelum ada kebijakan ini, para turis bisa membeli makan atau berbelanja dengan menggunakan mata uang dollar. Banyaknya dollar yang beredar di domestik menyebabkan lemahnya nilai mata uang rupiah. Oleh karena itu, munculnya kebijakan baru ini diharapkan membawa angin segar dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia lebih lanjut lagi
Paradigma masyarakat mengenai pariwisata syariah pada awalnya masih sedikit awam. Hal ini disebabkan konsep pengelolaan pariwisata di Indonesia yang sudah berjalan saat ini sudah memberikan kepuasan yang baik secara umum. Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan. Ada beberapa pendapat turis atau  local resident beragama Islam yang berwisata ke beberapa daerah namun kesulitan  mendapatkan akses informasi dalam  melakukan ibadah. Belum lagi, pandangan masyarakat yang awamnya cenderung memandang negatif terhadap beberapa kegiatan yang ada di dalam industri pariwisata. Seperti halnya kebiasaan hotel dijadikan tempat untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat,  fasilitas bar clubbing, dan sebagainya. Sehingga menghilangkan beberapa konsep etika yang merupakan sebuah hal yang dijunjung oleh budaya Indonesia.
Selain itu, pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kebijakan mengenai kewajiban menggunakan uang rupiah ini masih terbilang minim. Alasan paling kuat adalah sosialisasi yang belum begitu luas. Bank Indonesia saat ini sudah bekerjasama dengan Polri untuk mulai menkampanyekan kebijakan ini. Peran Polri itu sendiri dipusatkan pada pengamana terhadap pihak-pihak yang melanggar kebijakan ini. Namun, perlu adanya sosialisasi yang tepat dan cepat agar rupiah ini tidak terus terdepresiasi hingga bisa menyebabkan terpuruknya ekonomi bangsa.
Industri Pariwisata yang dikelola secara syariah memiliki potensi yang begitu besar. Industri ini membawa sebuah  konsep yang berbeda dengan sebelumnya. Konsep dasar dari pariwisata dalam Islam ini adalah tidak bertentangan dengan agama, maslahat, dan mengedepankan etika. Apa maksudnya dengan maslahat? Dalam  ekonomi Islam, pihak-pihak yang terlibat dalam Industri itu mendapatkan tingkat pendapat sesuai dengan porsi pekerjaan yang dilakukannya. Artinya, industri ini berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian, dengan lalu-lintas turis mancanegara yang membawa potensi besar pula dalam semakin beredarnya mata uang asing di Indonesia, menjadikan kebijakan baru Bank Indonesia tersebut sebagai senjata pamungkas dalam memanfaatkan celah dari peredaran mata uang asing itu. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan pedagang-pedagang valuta asing, untuk ditempatkan di beberapa lokasi pariwisata. Dengan begitu, para turis tidak akan kesulitan dalam mencari rupiah.
Pengelolaan industri menggunakan manajemen syariah juga menjadi sebuah konsep yang baru dan bisa diandalkan dalam  memajukan sektor Pariwisata di Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di bidang ruhaniyah, tidak hanya sekedar skill saja. Dengan penerapan pola manajemen seperti ini, sumberdaya manusia yang dihasilkan tidak hanya memiliki skill dan soft-skill yang sangat matang, namun juga akan meningkatkan kualitasnya.
Industri Pariwisata Syariah ini memiliki rantai-rantai yang saling menghubungkan industri yang terkait satu sama lain. Selain kaitannya dengan kebijakan baru Bank Indonesia, Salah satu sektor yang kaitannya sangat erat dengan  industri pariwisata dalam Islam adalah industri halal (halal sectors). Halal sectors terbagi dalam 3 kategori (El-Ayyubi, 2015):
1.      Food
Pada kategori ternasuk di dalamnya produksi, distribusi, dan logistik
2.      Travel & Lifestyle
Ternasuk di dalamnya hotel & resort, restaurants, airlines, medical, cosmetics & phaurameuticals
3.      Finance
Termasuk di dalamnya Banking, Insurance, dan Capital Market
Industri Pariwisata Syariah saat ini belum berkembang begitu luas namun memiliki grafik perkembangan yang cukup baik. Dalam Industri penunjang pariwisata, yakni industri halal seperti yang telah disebutkan,  kategori Food, Travel&Lifestyle menjadi yang paling dominan. Konsep hotel syariah, restoran yang khusus menjual makanan halal, kosmetik yang menggunakan bahan-bahan yang halal, sudah mulai berkembang di Indonesia.. Bukan tidak mungkin kategori lainnya seperti Finance juga akan ikut berkembang dalam sistem perekonomian Indonesia. Apalagi,  kini sudah mulai dilakukan sosialisai lebih lanjut mengenai adanya pariwisata syariah. Banyak yang sudah menyadari pentingnya konsep pariwisata syariah. Kemudian, setiap transaksi yang terjadi di industri pariwisata syariah harus lah menggunakan mata uang rupiah. Hal ini perlu dilakukan, tidak hanya semata menguatkan mata uang NKRI, namun juga menguatkan identitas ekonomi indonesia yang tersirat terkandung di dalam rupiah. Perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar, baik secara langsung ataupun melalui media-media. Dengan begitu, konsep ini akan terus berkembang hingga industri pariwisata dan penunjangnya mampu mendominasi sektor-sektor industri di Indonesia. (mar/)

Muhammad Ariqy Raihan
Sharia Economics Student Club (SES-C)
Institut Pertanian Bogor

Kamis, 06 Maret 2014

Sedekah ? Sehari Seikhlasnya Saja, bisa kok !


 
Sebagai orang muslim, kita disunahkan untuk bersedekah.  Apa itu sedekah ? asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Dengan kata lain, sedekah itu membina hubungan dua arah, vertikal dan horizontal. Membina hubungan vertikal adalah sedekah itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang telah Allah berikan, atau meningkatkan hablumminallah ( hubungan antar manusia dengan Allah ). Sedangkan, membina hubungan horizontal adalah sedekah yang diberikan akan menciptakan sebuah ukhuwah baru antara yang memberi dengan yang diberi.
Sedekah bisa berupa dua bentuk, materi dan nonmateri. Sedekah berupa materi adalah sedekah dengan menggunakan uang atau suatu barang, seperti hal nya kita bersedekah kepada pengemis, bersedekah di mesjid, dan lainnya. Sedangkan, sedekah berupa non materi adalah sedekah bukan dalam bentuk uang atau barang ( materi ). Sedekah nonmateri seperti halnya menahan diri dari kejahatan, memberi senyuman kepada orang lain, mengajak orang lain dalam kebaikan, memberi tumpangan kendaraan kepada orang lain, membantu orang yang sudah tua menyeberang jalan, dan lainnya.
Sedekah itu mudah bukan? Islam tidak pernah memberatkan umatnya untuk bersedekah. Walaupun kita bersedekah dengan nominal kecil pun, jika kita ikhlas, di mata Allah nilainya sangat besar. Sesungguhnya ketika bersedekah yang menjadi intisari adalah keikhlasannya, bukan nominalnya. Bahkan, ketika seorang muslim tidak memiliki harta untuk disedekahkan, dia masih bisa bersedekah dengan perbuatan dan hatinya.
Sedekah juga tidak akan pernah mengurangi harta dari seseorang. Mengapa demikian? Sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an, Q.S Al-Baqarah : 261,
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Di dalam ayat itu Allah  menjanjikan ganjaran pahala berlipat ganda bagi orang yang bersedekah. Di dalam ayat lain, Allah kembali menegaskan bahwa sedekah yang kita lakukan tidak akan pernah menimbulkan kerugian,
 Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” ( Q.S Al-Anfaal : 60 )
            Sedekah juga memiliki implikasi dalam kegiatan ekonomi. Secara sederhana, dampak dari sedekah yang dilakukan dapat dilihat dari hubungan positif dengan kenaikan GDP nasional. Ketika seseorang memberi sedekah, maka si-penerima sedekah tersebut akan bertambah pendapatannya. Meningkatnya pendapatan akan menyebabkan konsumsi menjadi meningkat. Peningkatan konsumsi inilah yang akan membuat GDP nasional menjadi naik. Hal ini sesuai dengan tujuan lain sedekah, yaitu terciptanya sebuah kemaslahatan atau kesejahteraan.


Muhammad Ariqy Raihan,
Pundi Ashnaf SES-C

Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Tulisan ini sudah pernah dimuat di majalah SHREC ( Sharia Economic ) Magazine IPB

Jumat, 20 September 2013

Belajar Ekonomi Syariah Itu Asyik Loh !

Belajar Ekonomi Syariah? Mengapa tidak ?

seperti yang sudah pernah dibahas di postingan sebelumnya bahwa Ekonomi Syariah adalah Ekonomi yang berlandaskan Al-Qur'an. Namun, apa aja yang dipelajari di Ekonomi Syariah ?

Nah, disinilah jawabannya. Belajar Ekonomi Syariah itu asyik loh!

Beberapa hal yang dipelajarin di Ekonomi Syariah ( sesuai mata kuliah di kampus penulis ) :

1. Filosofi Ekonomi Syariah
Disini dipelajari mulai dari sejarah Ekonomi Syariah itu sendiri, filosofinya, pembagiannya, dan semua hal dasar-dasar umum nya dipelajari disini.

2. Bahasa Arab untuk ekonomi
Pelajaran ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang ingin mempelajari Ekonomi Syariah. Sebagai mahasiswa Ekonomi Syariah, bahasa arab adalah suatu kewajiban karena makanan sehari-hari adalah ayat Al-Qur'an. Mulai dari dalil, akad, itu semua harus bisa diterjemahkan.. yaah, minimal kita bisa ngartiin lah..

3. Prinsip Hukum Dasar Islam
4. Zakat
5. Akuntansi Syariah

dan masih banyak lainnya..

So, belajar Ekonomi Syariah itu asyik loh! Ekonomi Syariah merupakan solusi bagi sistem perekonomian dunia yang sedang memburuk. Ekonomi Syariah ada untuk memperbaiki ekonomi kini..

Dijamin, sekali mempelajari langsung nyantel, enggak mau lepas :)

sekian... syukron

Sabtu, 06 Juli 2013

Ramadhan is back, be prepared !

Assalamualaikum .....

Ga berasa yah udah ketemu ramadhan. Allahu Akbar, ternyata Allah masih memberikan kita kesempatan untuk merasakan kembali bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan.

Ramadhan adalah bulannya Allah melimpahkan segala keberkahan. Bukan dimana setiap kebaikan yang kita lakukan pahalanya berlipat ganda dan bernilai ibadah. Setiap ibadah, baik wajib ataupun sunnah berlipat ganda pahalanya.

So, what thing we have to do ? Here we are :)

Sebelum kita memasuki bulan suci Ramadhan, ada beberapa hal yang harus dilakukan :

1. Minta maaf pada orangtua ( sungkeman bahasa gaulnya ). Dalam sebuah hadist, " tidak diterima puasanya orang muslim sebelum ia minta maaf pada orangtuanya " ( kurang lebih isinya seperti itu, kl salah mohon di revisi )
Minta maaf pada orangtua itu penting banget, bahkan harus dilakukan ga hanya Ramadhan aja

2. Minta maaf dengan kawan , sahabat, dan orang-orang di sekitar kita. Apapun yg telah kita lakukan ga pernah luput dari kesalahan, sudah seharusnya kita minta maaf dan memaafkan alias saling bermaaf-maafan.

3. Sucikan hati dan pikiran. Hati yang kotor kudu dibersihkan bahkan tidak hanya menyambut Ramadhan saja. Begitu pula dengan pikiran kita.

4. Persiapkan hati yang ikhlas untuk berpuasa

5. Kuatkan tekad hati untuk membuang jauh-jauh godaan syaitan.

Yap, itu saran dari ane sebagai penulis. Itu hanya secara umum saja, karena sisanya, kalianlah ( pembaca ) yang tahu apa yang harus dilakukan. Ane cuma berpesan, jangan sia-siakan Ramadhan kalian dengan sesuatu hal yang tidak berguna dan mendatangkan mudarat, dan.. Jangan rusak puasa kalian. Ikhlas dan tetap semangat. Bersyukur kita masih dipertemukan dengan Ramadhan kembali. Allahu ya Rahman ya Rahiim.

Minggu, 12 Mei 2013

Renungan Malam II

Assalamualaikum..

Selamat malam saudaraku. Bagaimana kabarmu hari ini ? Bahagiakah engkau ? atau sedihkah engkau ?
Saudaraku. Aktivitas yang kamu jalankan hari ini mungkin sama dengan hari-hari biasa. Dan begitu seterusnya. Akan tetapi, sadarkah kamu bahwa mungkin saja terselip dosa di antara aktivitasmu ? Mungkin mulutmu melukai perasaan seseorang ? Mungkin tanganmu membuat orang lain celaka ? Mungkin kakimu membuat seseorang terkapar kesakitan ?

Coba renungkan saudaraku.. Syaitan takkan pernah lelah untuk menggoda kita. Takkan letih untuk menawarkan kita perjalanan menuju dosa. Coba renungkan......

Berapa banyak orang hari ini yang kamu buat bersedih ? Marah ?

Bayangkan, jika semua dosa itu terus-menerus menumpuk dalam tubuhmu dan melumurimu, tidakkah kamu takut pada siksa Tuhann-mu ? Tidakkah kamu gemetar membayangkan ketika Malaikat Izrail menjemputmu, sedangkan engkau masih di lumuri oleh dosa ? coba kembali renungkan saudaraku..... bertaubatlah selagi Allah masih mengizinkanmu bernapas...

Selamat malam saudarku...