Kamis, 06 Maret 2014

Sedekah ? Sehari Seikhlasnya Saja, bisa kok !


 
Sebagai orang muslim, kita disunahkan untuk bersedekah.  Apa itu sedekah ? asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Dengan kata lain, sedekah itu membina hubungan dua arah, vertikal dan horizontal. Membina hubungan vertikal adalah sedekah itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang telah Allah berikan, atau meningkatkan hablumminallah ( hubungan antar manusia dengan Allah ). Sedangkan, membina hubungan horizontal adalah sedekah yang diberikan akan menciptakan sebuah ukhuwah baru antara yang memberi dengan yang diberi.
Sedekah bisa berupa dua bentuk, materi dan nonmateri. Sedekah berupa materi adalah sedekah dengan menggunakan uang atau suatu barang, seperti hal nya kita bersedekah kepada pengemis, bersedekah di mesjid, dan lainnya. Sedangkan, sedekah berupa non materi adalah sedekah bukan dalam bentuk uang atau barang ( materi ). Sedekah nonmateri seperti halnya menahan diri dari kejahatan, memberi senyuman kepada orang lain, mengajak orang lain dalam kebaikan, memberi tumpangan kendaraan kepada orang lain, membantu orang yang sudah tua menyeberang jalan, dan lainnya.
Sedekah itu mudah bukan? Islam tidak pernah memberatkan umatnya untuk bersedekah. Walaupun kita bersedekah dengan nominal kecil pun, jika kita ikhlas, di mata Allah nilainya sangat besar. Sesungguhnya ketika bersedekah yang menjadi intisari adalah keikhlasannya, bukan nominalnya. Bahkan, ketika seorang muslim tidak memiliki harta untuk disedekahkan, dia masih bisa bersedekah dengan perbuatan dan hatinya.
Sedekah juga tidak akan pernah mengurangi harta dari seseorang. Mengapa demikian? Sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an, Q.S Al-Baqarah : 261,
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Di dalam ayat itu Allah  menjanjikan ganjaran pahala berlipat ganda bagi orang yang bersedekah. Di dalam ayat lain, Allah kembali menegaskan bahwa sedekah yang kita lakukan tidak akan pernah menimbulkan kerugian,
 Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” ( Q.S Al-Anfaal : 60 )
            Sedekah juga memiliki implikasi dalam kegiatan ekonomi. Secara sederhana, dampak dari sedekah yang dilakukan dapat dilihat dari hubungan positif dengan kenaikan GDP nasional. Ketika seseorang memberi sedekah, maka si-penerima sedekah tersebut akan bertambah pendapatannya. Meningkatnya pendapatan akan menyebabkan konsumsi menjadi meningkat. Peningkatan konsumsi inilah yang akan membuat GDP nasional menjadi naik. Hal ini sesuai dengan tujuan lain sedekah, yaitu terciptanya sebuah kemaslahatan atau kesejahteraan.


Muhammad Ariqy Raihan,
Pundi Ashnaf SES-C

Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Tulisan ini sudah pernah dimuat di majalah SHREC ( Sharia Economic ) Magazine IPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar